Rabu, 14 Januari 2015

Jenis jenis kalimat tanya

1. Kalimat Tanya Klarifikasi dan Konfirmasi
Yang dimaksud kalimat tanya klarifikasi (penegasan) dan kalimat tanya
konfirmasi (penjernihan) ialah kalimat tanya yang disampaikan kepada
orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan memperjelas persoalan yang
sebelumnya telah diketahui oleh penanya. Kalimat tanya ini tidak meminta
penjelasan, tapi hanya membutuhkan jawaban pembenaran atau sebaliknya
dalam bentuk ucapan ya atau tidak dan benar atau tidak benar.
Contoh kalimat tanya klarifikasi:
1. Benarkah Saudara yang memimpin penelitianmu?
2. Apa benar barang-barang ini milik Anda?
3. Jadi benar isu mengenai keluarnya Anda dari Proyek Management?
4. Benarkah akan terjadi gempa di Jakarta, Pak?

Contoh kalimat tanya konfirmasi:
1. Apakah Saudara mempunyai hubungan erat dengan terdakwa?
2. Apa Bapak sudah menerima surat pengunduran diri saya?
3. Apakah ini kunci mobil saudara?
4. Apa hari itu Anda pergi bersamanya?

2. Kalimat Tanya Retoris
Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan
jawaban atau tanggapan langsung. Kalimat tanya retoris biasanya digunakan
dalam pidato, khotbah, atau orasi. Pertanyaan retoris dikemukakan dengan
bermacam-macam maksud sesuai dengan pokok pembicaraan. Pertanyaan
retoris bertujuan untuk memberi semangat, menggugah hati, memotivasi,
memberi kesadaran, dan sebagainya terhadap audiens atau pendengar.
Contoh kalimat retoris :
1. Apakah kita tega membiarkan mereka kelaparan?
2. Apakah nasib kita akan berubah tanpa ada usaha?
3. Mana mungkin Allah menurunkan rezeki bagi orang-orang malas?
4. Di mana kita saat mereka memohon pertolongan?
5. Mana ada pejabat yang jujur di zaman edan seperti ini?
6. Sudahkah kita mencoba memulai dari diri kita sendiri?
7. Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap moral bangsa kalau
    bukan kita?

3. Kalimat Tanya Tersamar
Kalimat tanya tersamar maksudnya adalah bentuk kalimat tanya
yang mengacu pada bermacam maksud. Dengan kalimat tanya tersamar,
penanya dapat menyampaikan berbagai tujuan seperti, memohon, meminta,
menyindir, membiarkan, mengajak, menegaskan, menyetujui, menggugah,
melarang, menyuruh, dan lain sebagainya.
Contoh :
1. Tujuan meminta:
    - Bolehkah saya tahu siapa namamu?
    - Dapatkah kamu menolong saya?
2. Tujuan mengajak:
    - Bagaimana kalau kamu ikut dalam perlombaan sains antarsekolah?
    - Dapatkah kamu menemaniku ke pesta itu nanti malam?
3. Tujuan memohon:
    - Apakah kamu bersedia menerima lamaran saya?
    - Bersediakah kamu meminjamkan motormu kepadaku?
4. Tujuan menyuruh:
    - Bagaimana kalau kamu berangkat ke sekolah sekarang?
    - Maukah kamu membuatkan kue bolu?
5. Tujuan merayu:
    - Kapan saya bisa mengajak kamu jalan-jalan?
     - Jadi kan kamu traktir saya makan hari ini?
6. Tujuan menyindir:
    - Apa tidak ada orang yang lebih bodoh dari kamu?
    - Begini caranya kamu berterima kasih?
7. Tujuan menyanggah:
    - Apa dengan cara ini semua persoalan dapat selesai?
    - Bagaimana jika kita mencari cara yang lain?
8. Tujuan meyakinkan:
    - Mestikah saya bersumpah di hadapanmu?
    - Apa selama ini kata-kata saya cuma pepesan kosong?
9. Tujuan menyetujui:
    - Tak ada alasan untuk ditolak, bukan?
    - Apa pantas hal ini saya abaikan?

4. Jenis Kalimat Tanya Biasa
Kalimat tanya biasa disebut juga kalimat tanya untuk menggali informasi.
Kalimat untuk menggali informasi biasanya menggunakan kata tanya.
Kata tanya yang dipergunakan, dirumuskan dengan 5W+ 1H, yaitu : what
(apa), where (di mana), who (siapa), whene (kapan), why (mengapa) dan
how (bagaimana).
Contoh penggunaannya di dalam kalimat:
- Apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran ini?
- Dari mana asal api?
- Siapa yang pertama kali melihat kejadian ini?
- Kapan tepatnya peristiwa itu terjadi?
- Mengapa pemadam kebakaran terlambat datang?
- Bagaimana upaya warga menyelamatkan barang-barangnya dari
  kebakaran itu?

Berikut ini jenis kata tanya yang biasa dipergunakan.
1. mempertanyakan barang : apa
2. mempertanyakan orang : siapa
3. mempertanyakan pilihan : mana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar