Rabu, 14 Januari 2015

Jenis jenis kalimat perintah

Jenis-Jenis Kalimat Perintah
1. Kalimat Perintah Biasa
    Contoh.

     a. Masukkan barang-barang ini ke dalam bagasi mobil!
     b. Antarkan surat ini kepada Pak RT sekarang juga!

2. Kalimat Perintah Ajakan
    Contoh:
     a. Marilah kita gunakan tekstil buatan dalam negeri demi menyukseskan program pemerintah.
     b. Ayolah bersenam pagi setiap hari agar badan kita menjadi sehat.

3. Kalimat Perintah Larangan
            adalah kalimat yg ditandai pola intonasi dan kata jangan . partikel – lah dapat ditambahkan pada kata tersebut untuk memperhals larangan
    Contoh:
    a. Jangan membuang sampah di sini
    b. Jangan dekati tempat itu.
    c. Janganlah engkau berangkat sendiri

4. Kalimat Perintah Permintaan/Larangan
adalah kalimat yg meminta tanggapan berupa merespon dari permintaan itu dari org yg di ajak bicara .
    Contoh:

     a. Saya berharap Anda hadir di acara itu.     
     b. Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu.
5. Kalimat Perintah Permohonan
    Contoh:

    a. Saya mohon kamu bisa datang di acara pesta ulang tahunku.
    b. Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, tunjukkanlah jalan yang lurus yang Engkau ridhoi.

6. Kalimat Perintah Pembiaran
    Contoh:

     a. Biarlah aku yang membawa barang itu.
     b. Biarkan dia pergi sendiri.

7. Kalimat Perintah Sindiran
    Contoh:
     a. Maju kalau kamu berani.

     b. Ambil saja kado yang kauberikan kalau kau tidak malu terhadapnya.

8. Kalimat Perintah yang Menuntut Proses atau Langkah Kerja
    Contoh:

     a. Urutlah dari nomor kecil hingga nomor yang besar.
     b. Susunlah sehingga membentuk lingkaran penuh.

9. Kalimat Perintah yang Berbentuk Kalimat Berita
    Contoh:
    a. Hendaknya Anda bersedia menjadi pengurus kegiatan itu.
    b. Terima kasih Anda tidak menolak untuk menjadi pembawa acara pada malam reuni nanti.

Jenis jenis kalimat tanya

1. Kalimat Tanya Klarifikasi dan Konfirmasi
Yang dimaksud kalimat tanya klarifikasi (penegasan) dan kalimat tanya
konfirmasi (penjernihan) ialah kalimat tanya yang disampaikan kepada
orang lain untuk tujuan mengukuhkan dan memperjelas persoalan yang
sebelumnya telah diketahui oleh penanya. Kalimat tanya ini tidak meminta
penjelasan, tapi hanya membutuhkan jawaban pembenaran atau sebaliknya
dalam bentuk ucapan ya atau tidak dan benar atau tidak benar.
Contoh kalimat tanya klarifikasi:
1. Benarkah Saudara yang memimpin penelitianmu?
2. Apa benar barang-barang ini milik Anda?
3. Jadi benar isu mengenai keluarnya Anda dari Proyek Management?
4. Benarkah akan terjadi gempa di Jakarta, Pak?

Contoh kalimat tanya konfirmasi:
1. Apakah Saudara mempunyai hubungan erat dengan terdakwa?
2. Apa Bapak sudah menerima surat pengunduran diri saya?
3. Apakah ini kunci mobil saudara?
4. Apa hari itu Anda pergi bersamanya?

2. Kalimat Tanya Retoris
Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan
jawaban atau tanggapan langsung. Kalimat tanya retoris biasanya digunakan
dalam pidato, khotbah, atau orasi. Pertanyaan retoris dikemukakan dengan
bermacam-macam maksud sesuai dengan pokok pembicaraan. Pertanyaan
retoris bertujuan untuk memberi semangat, menggugah hati, memotivasi,
memberi kesadaran, dan sebagainya terhadap audiens atau pendengar.
Contoh kalimat retoris :
1. Apakah kita tega membiarkan mereka kelaparan?
2. Apakah nasib kita akan berubah tanpa ada usaha?
3. Mana mungkin Allah menurunkan rezeki bagi orang-orang malas?
4. Di mana kita saat mereka memohon pertolongan?
5. Mana ada pejabat yang jujur di zaman edan seperti ini?
6. Sudahkah kita mencoba memulai dari diri kita sendiri?
7. Siapa yang akan bertanggung jawab terhadap moral bangsa kalau
    bukan kita?

3. Kalimat Tanya Tersamar
Kalimat tanya tersamar maksudnya adalah bentuk kalimat tanya
yang mengacu pada bermacam maksud. Dengan kalimat tanya tersamar,
penanya dapat menyampaikan berbagai tujuan seperti, memohon, meminta,
menyindir, membiarkan, mengajak, menegaskan, menyetujui, menggugah,
melarang, menyuruh, dan lain sebagainya.
Contoh :
1. Tujuan meminta:
    - Bolehkah saya tahu siapa namamu?
    - Dapatkah kamu menolong saya?
2. Tujuan mengajak:
    - Bagaimana kalau kamu ikut dalam perlombaan sains antarsekolah?
    - Dapatkah kamu menemaniku ke pesta itu nanti malam?
3. Tujuan memohon:
    - Apakah kamu bersedia menerima lamaran saya?
    - Bersediakah kamu meminjamkan motormu kepadaku?
4. Tujuan menyuruh:
    - Bagaimana kalau kamu berangkat ke sekolah sekarang?
    - Maukah kamu membuatkan kue bolu?
5. Tujuan merayu:
    - Kapan saya bisa mengajak kamu jalan-jalan?
     - Jadi kan kamu traktir saya makan hari ini?
6. Tujuan menyindir:
    - Apa tidak ada orang yang lebih bodoh dari kamu?
    - Begini caranya kamu berterima kasih?
7. Tujuan menyanggah:
    - Apa dengan cara ini semua persoalan dapat selesai?
    - Bagaimana jika kita mencari cara yang lain?
8. Tujuan meyakinkan:
    - Mestikah saya bersumpah di hadapanmu?
    - Apa selama ini kata-kata saya cuma pepesan kosong?
9. Tujuan menyetujui:
    - Tak ada alasan untuk ditolak, bukan?
    - Apa pantas hal ini saya abaikan?

4. Jenis Kalimat Tanya Biasa
Kalimat tanya biasa disebut juga kalimat tanya untuk menggali informasi.
Kalimat untuk menggali informasi biasanya menggunakan kata tanya.
Kata tanya yang dipergunakan, dirumuskan dengan 5W+ 1H, yaitu : what
(apa), where (di mana), who (siapa), whene (kapan), why (mengapa) dan
how (bagaimana).
Contoh penggunaannya di dalam kalimat:
- Apa yang menyebabkan terjadinya kebakaran ini?
- Dari mana asal api?
- Siapa yang pertama kali melihat kejadian ini?
- Kapan tepatnya peristiwa itu terjadi?
- Mengapa pemadam kebakaran terlambat datang?
- Bagaimana upaya warga menyelamatkan barang-barangnya dari
  kebakaran itu?

Berikut ini jenis kata tanya yang biasa dipergunakan.
1. mempertanyakan barang : apa
2. mempertanyakan orang : siapa
3. mempertanyakan pilihan : mana

Ciri ciri kalimat perintah

Ciri ciri kalimat perintah :
1. Menggunakan kata kerja taktransitif, biasanya disertai partikel -lah pada predikatnya. contoh: Belilah mobil bagus itu!
2. Menggunakan kata "tolong", "coba" dan "silakan" untuk memberikan kesan halus/sopan pada kalimat perintah. contoh: Tolong beritahu aku tentang pengertian rima!
3. Didahului kata jangan untuk menyatakan larangan. contoh: Jangan mengotori kamar !
4. Dalam bentuk tulis diakhiri dengan tanda seru "!".

Ciri ciri kalimat tanya

Ciri-ciri kalimat tanya:
1. menggunakan kata tanya (5W+1H)
2. membalikkan urutan kata
3. menambah kata buka/ tidak, partikel -kah
4. intonsi naik

Pengertian Kalimat Tanya & Kalimat Perintah

2. Kalimat Tanya
ialah kalimat berupa pertanyaan yang dikemukakan oleh penutur kepada yang diajak bicara dengan harapan mendapat keterangan atau jawaban.
Kalimat tanya biasa menggunakan kata ganti tanya (5W+1H) ataupun partikel kah, tah (seperti yang sudah dibahas dalam pembahasan sebelumnya).

3. Kalimat Perintah
ialah kalimat yang disampaikan penutur yang diajak bicara agar melakukan sesuatu yang dikehendakinya.

Rabu, 07 Januari 2015

Unsur-Unsur Berita

Berikut penjelasan yang lebih lengkap dari unsur-unsur menurut Inung Cahya S. (2012:17) yaitu :
1)   What
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur what, yaitu berisi pernyataan yang dapat menjawab pertanyaan apa.
2)   Who
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur who, yaitu disertai keterangan tentang orang-orang yang terlibat dalam peristiwa.
3)   When
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur when, yaitu menyebutkan waktu  kejadian peristiwa.
4)   Where
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur where, yaitu berisi deskripsi lengkap tentang tempat kejadian.
5)   Why
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur why, yaitu disertai alasan atau latar belakang terjadinya peristiwa.
6)    How
Suatu berita dikatakan baik jika memenuhi unsur how, yaitu dapat dijelaskan proses kejadian suatu peristiwa dan akibat yang ditimbulkan.

Pengertian Kalimat Berita


Kalimat berita adalah kalimat yang menyampaikan informasi atau berita suatu peristiwa kepada seseorang. Ada beberapa ciri kalimat berita:
1.    Dilafalkan dengan intonasi normal dan berakhir dengan nada rendah.
2.    Isi tentang peristiwa yang dialami sendiri atau orang lain.
3.    Intonasi keras terletak pada awal kalimat.
Misalnya:
-    Rombongan pembawa api PON XIV disambut meriah oleh masyarakat.
-    Wajib belajar 9 (Sembilan) tahun perlu dukungan semua pihak.

Kalimat berita positif
Contoh:
1.    Hamid menulis surat
2.    Siska berlatih senam
3.    Ruyati meraih medali emas cabang olahraga lari
4.    Hani mengikuti seminar sehari
5.    Bangsa Indonesia senang perdamaian.
Kalimat berita positif adalah kalimat berita yang menyampaikan berita atau peristiwa yang pasti, tegas, dan tertentu.

Kalimat berita negatif
Contoh:
1.    Dia tidak menyetujui hal itu
2.    Hal itu tidak disetujui olehnya
3.    Bukan dia yang melakukan hal itu
4.    Bukan pelajar anak itu
5.    Mersi tidak hadir.
Kalimat berita negatif atau ingkar adalah kalimat yang menyampaikan berita atau peristiwa yang tidak pasti, tidak tegas, atau tidak tentu sebagai ciri kalimat berita negatif yaitu menggunakan:
-    Kata “tidak” untuk mengingkari pekerjaan atau perbuatan.
-    Kata “bukan” untuk mengingkari benda atau bukan pekerjaan.

Prosa narasi
Prosa narasi atau cerita adalah karangan yang menyajikan sesuatu kejadian atau peristiwa yang disusun menurut urutan waktu. Isi cerita atau narasi bisa betul-betul terjadi (cerita nonfiksi) atau hanya khayal semata-mata (cerita fiksi).
Tema narasi dapat digali dari pengalaman pribadi, yang kemudian direncanakan atau diorganisasikan.
Langkah-langkah yang lazim kita tempuh dalam menulis prosa narasi adalah:
1.    Menentukan tema
2.    Judul kita kembangkan menjadi beberapa pikiran utama
3.    Pikiran kita kembangkan menjadi beberapa pikiran penjelas
4.    Mengembangkan kerangka karangan dengan menuangkan setiap pikiran utama dan pikiran penjelas ke dalam kalimat-kalimat yang pendek, hemat, tetapi tegas.
Bahasa dalam karangan tidak dengan kalimat yang panjang dengan menghambur-hamburkan kata yang tidak diperlukan.

”Jika tersesat, Anda bisa kembali lagi; tetapi jika salah mengatakan sesuatu, Anda tidak bisa menariknya kembali.”