Minggu, 24 Agustus 2014

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA

  1. B. PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA
  1. Globalisasi di Bidang Ekonomi
Abad 21, yang ditandai dengan globalisasi ekonomi. Hal ini merupakan suatu proses kegiatan  ekonomi dan perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa  rintangan  batas teritorial negara. Wujud nyata globalisasi bidang ekonomi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, antara lain terjadi dalam aspek-aspek berikut :
  1. Aspek Produksi, yaitu suatu perusahaan dapat berproduksi di berbagai negara,  dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan  baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur  yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
  2. Aspek Pembiayaan, yaitu suatu perusahaan global mempunyai akses untuk  memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT. Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT. Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (Build-Operate-Transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
  3. Aspek Tenaga Kerja, yaitu suatu perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti  penggunaan staf professional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional dan atau buruh diperoleh dari negara berkembang.  Dengan  globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
  4. Aspek Jaringan Informasi, yaitu masyarakat suatu negara dengan mudah  dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui : televisi, radio, media cetak, dan lain-lain. Dengan jaringan  komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh, KFC, celana jeans Levi’s, hamburger, dan sebagainya telah melanda pasar di mana-mana. Akibatnya, selera masyarakat dunia baik yang berdomisili di kota ataupun di desa menuju pada selera global.
  5. Aspek Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non tarif.  Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan fair. Bahkan, transaksi menjadi semakin cepat karena “less papers/documents”dalam perdagangan, tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih.
Dengan kegiatan bisnis korporasi (bisnis corporate) di atas, dapat dikatakan bahwa dampak globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi antar negara melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antar negara (cross-border capital flows), pergerakan tenaga kerja (human movement) dan penyebaran teknologi informasi yang cepat. Sehingga secara sederhana dapat dikemukakan bahwa globalisasi secara hampir pasti telah merupakan salah satu kekuatan yang memberikan pengaruh (berdampak positif) terhadap bangsa, masyarakat, kehidupan manusia, lingkungan kerja dan kegiatan bisnis corporate di Indonesia.
Kekuatan ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi, termasuk BUMN, perlu melakukan tinjauan ulang terhadap struktur dan strategi usaha serta melandaskan strategi manajemennya dengan basis entrepreneurshipcost efficiency dan competitive advantages. Mencermati kondisi Indonesia dalam konteks ekonomi global, Sjahrir (2001) mengemukakan bahwa, suasana internal dan eksternal ekonomi Indonesia pada saat ini menunjukkan fenomena yang kurang menggembirakan. Untuk itu Bangsa Indonesia perlu melakukan prioritas dalam memulihkan ekonomi.
Jika hal ini tidak segera dilakukan, maka akan menimbulkan berbagai kosekuensi serius, antara lain:
  1. Semakin meningkatnya harga barang (tingkat inflasi yang tinggi),
  2. Jumlah pengangguran yang semakin membengkak (apalagi pengangguran yang terjadi pada kaum intelektual),
  3. Kemiskinan struktural yang semakin memilukan,
  4. Utang yang semakin menggunung baik pada pihak luar negeri maupun dalam negeri dan
  5. Pertumbuhan ekonomi yang semakin rendah.
Berikut ini adalah beberapa contoh yang tercipta akibat/dampak globalisasi bidang ekonomi yaitu :
  1. Coca-cola atau Coke adalah sebuah merk minuman kola yang sangat populer. Dijual di berbagai restoran, toko dan mesin penjual di seluruh negara. Produsen dari minuman ini adalah The Coca-Cola Company yang mempunyai merk yang paling dikenal dan paling luas penjualannya.
  2. McDonald’s Corporation adalah rangkaian rumah makan siap saji terbesar di dunia. Sampai pada tahun 2004, McDonald’s memiliki 30.000 rumah makan di seluruh dunia dengan jumlah    pengunjung rata-rata 17.000 orang per hari per rumah makan.
  3. Nokia Corporation adalah produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia. Kantor pusatnya berada di kota Espoo, Finlandia dan paling dikenal lewat produk-produk telepon selularnya.
  4. WTO (Organisasi Perdagangan Dunia/World Trade Organization) adalah organisasi internasional yang mengawasi banyak persetujuan yang mendefinisikan “aturan perdagangan” di antara anggotanya. Didirikan pada 1 Januari 1995 untuk menggantikan GATT, persetujuan setelah Perang Dunia II untuk meniadakan hambatan perdagangan internasional. Pada tahun 2005 organisasi ini memiliki 149 negara anggota.
  5. b. Globalisasi di Bidang Ideologi
Globalisasi saat ini bisa dikatakan sebagai bentuk penjajahan model baru yang bisa mengakibatkan keterpurukan ekonomi dan kemiskinan suatu bangsa yang tidak mampu mengimbangi pengaruh atau dampak globalisasi tesebut. Dan hal ini kemungkinan besar bisa terjadi pada negara-negara yang sedang berkembang. Sedangkan pengaruh globalisasi bisa menjanjikan kemakmuran pada negara-negara maju yang menginginkan tercapainya misi negara-negara tersebut dalam mengusung gaya ideologi Kapitalis dan Liberalis. Mereka dapat memasuki wilayah negara yang sedang berkembang dengan mengusung misi “kebebasan” di semua aspek yaitu politik, ekonomi dan sosial budaya.
Tidak dapat disangsikan lagi bahwa pengaruh globalisasi di bidang ekonomi sangat menguntungkan negara-negara maju, karena dalam “upaya” memperbaiki ekonomi negara-negara berkembang, terdapat unsur-unsur ideologi yang disusupkan ke dalam suatu negara. Seperti Amerika Serikat yang berada di balik lembaga bantuan peminjaman seperti IMF dan Bank Dunia, jika ingin memberikan bantuan maka salah satu persyaratannya  harus menerima prinsip pasar bebas.
Hal ini bagi negara berkembang seperti negara Indonesia akan berakibat hanya dijadikan negara koloni, yaitu tidak lebih hanya sebagai pasar barang dan tempat pemasaran hasil industri oleh negara-negara maju.
Karena terdapat unsur keberpihakan pada negara-negara maju, maka pengaruh globalisasi bagi Indonesia menyebabkan keterpurukan ekonomi yang disebabkan ketidak-mampuan kita dalam bersaing secara cepat pada hasil-hasil produksi di tanah air. Demikian juga tingkat ketergantungan kita yang secara tidak sadar telah mengikat secara politik dengan mengusung prinsip-prinsip kapitalis dan pemikiran liberal.
  1. c. Globalisasi di Bidang Politik
Ketika mendengar ungkapan “politik global” yang ada di benak kita adalah percaturan perebutan kekuasaan, hegemoni dan pengaruh global antara kekuatan-kekuatan besar di dunia. Percaturan tersebut kadang berupa proses politik yang melibatkan banyak negara, lembaga internasional dan kepentingan kelompok tertentu. Percaturan tersebut juga kadang terjadi dengan diwarnai pertempuran antara kekuatan militer yang menyimpan banyak kepentingan di belakangnya, seperti kita saksikan dalam pertempuran-pertempuran di Afghanistan dan Irak. Seperti sebuah negara, dunia global telah mempunyai dinamika politiknya sendiri.
Pengaruh globalisasi politik, menimbulkan begitu banyak kepentingan-kepentingan yang tidak lagi bisa dipenuhi kecuali melalui peran kekuatan global atau melibatkan unsursuprastate. Terkadang justru kepentingan sebuah negara sendiri tidak akan bisa terpenuhi kecuali dengan mengkondisikan eksternal sebagai support kepentingan domestik. Maka globalisasi politik tidak lain adalah pergulatan global dalam mewujudkan kepentingan para pelaku yang menjalankannya.
Para pelaku globalisasi di bidang politik adalah sebagai berikut :
1)       Negara-negara besar dan negara-negara kecil, negara-negara maju dan negara-negara berkembang, negara-negara yang kuat dan yang lemah secara ekonomi, negara-negara yang kuat dan yang lemah secara militer, negara-negara yang berdiri sendiri atau yang bergabung dengan negara lain.
2)       Organisasi-organisasi antar pemerintah, seperti ASEAN, SARC, NATO, European Community dan lain sebagainya.
3)       Perusahaan internasional yang dikenal dengan Multinational Corporations (MNC). Perusahaan-perusahaan ini dengan modalnya yang besar dan bersifat deteritorialismeluaskan jaringannya ke segala penjuru dunia.
4)       Perusahaan internasional atau transnasional yang non pemerintah, seperti Palang Merah Internasional, Working Men’s Association, dan International Women’s League for Peace and Freedom. Sedangkan yang bersifat konvensional, seperti Vatikan, Dewan Gereja-gereja Sedunia, Rabiyatul Islamiyah. Untuk yang modern, antara lain : Amnesty International, Green-Peace International, World Conference on Religion and Peace, World Federation of United Nations Associations, Trans-Parency International, Worlwatch, Human Rights Watch, dan Refugee International.
  1. d. Globalisasi di Bidang Sosial-Budaya
Paska jatuhnya kekuasaan orde baru yang kemudian berubah menjadi rezim yang disebut sebagai “era reformasi”, kondisi sosial-budaya masyarakat Indonesia cenderung mengalami krisis sosial yang mengarah pada disintegrasi. Krisis moneter dan ekonomi yang terjadi sejak akhir 1997, telah mengakibatkan munculya berbagai krisis lanjutan atau disebut “krisis multidimensi” yang mencakup krisis politik, kepercayaan, hukum, sosio-budaya dan sebagainya dalam kehidupan berbangsa dan negara.
Salah satu krisis multidimensi dalam bidang sosial budaya, yaitu meluasnya berbagai modus disorientasi dan dislokasi pada banyak kalangan masyarakat kita. Misalnya, disintegrasi sosial-politik yang bersumber pada eforia kebebasan yang nyaris kebablasan; lenyapnya kesabaran sosial dalam menghadapi realitas kehidupan yang semakin sulit sehingga mudah mengamuk dan melakukan berbagai tindakan kekerasan dan anarki; merosotnya penghargaan dan kepatuhan terhadap hukum, etika, moral dan kesantunan sosial; semakin meluasnya penyebaran narkoba serta penyakit-penyakit sosial lain; berlanjutnya konflik dan kekerasan yang bernuansa politis, etnis dan agama, seperti yang pernah terjadi di berbagai wilayah Aceh, Kalimantan Barat dan Tengah, Maluku dan Sulawesi tengah.
Beberapa indikasi yang dapat kita rasakan akibat pengaruh globalisasi sosial budaya, adalah sebagai berikut :
1)       Disorientasi, dislokasi, atau krisis sosial-budaya di kalangan masyarakat yang merebak dengan kian meningkatnya penetrasi dan ekspansi budaya Barat — khususnya Amerika — yang semakin sulit dibendung.
2)       Berbagai ekspresi sosial budaya “alien” (asing), yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya, semakin menyebar di dalam masyarakat sehingga muncul kecenderungan-kecenderungan “gaya-hidup” baru yang tidak kondusif bagi kehidupan masyarakat dan bangsa.
3)       Semakin merebaknya budaya “McDonald-isasi”, meluasnya budaya telenovela yang menyebarkan kepermisifan, kekerasan dan hedonisme, mewabahnya MTV-isasi,Valentine’s Day dan kini juga From’s Night di kalangan remaja. Meminjam ungkapanEdward Said, gejala itu tidak lain adalah neo cultural imperialism, menggantikan imperialisme klasik yang terkandung dalam orientalisme.
Dari berbagai kecenderungan tersebut, orang bisa menyaksikan kemunculan kultur hybrid(budaya gado-gado tanpa identitas), di Indonesia dewasa ini. Pada satu sisi, kemunculan budaya hybrid tampaknya tidak terelakkan, khususnya karena pengaruh globalisasi yang semakin sulit dihindari. Beberapa sisi negatif dari munculnya budaya hybrid antara lain :
  • dapat mengakibatkan erosi budaya.
  • lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal.
  • kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jatidiri.
  • hilangnya semangat nasionalisme dan patriitisme.
  • cenderung pragmatisme dan maunya serba instan.
Multikulturalisme merupakan sebuah paham yang menekankan pada kesederajatan dan kesetaraan budaya-budaya lokal dengan tanpa mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya lain. Itu penting kita pahami bersama dalam kehidupan masyarakat multikultural seperti bangsa Indonesia. Jika tidak, mungkin akan selalu terjadi konflik akibat ketidaksaling pengertian dan pemahaman terhadap realitas multikultural tersebut.
  1. e. Globalisasi di Bidang Hankam
Pengaruh globalisasi di bidang Hankam sangat nampak terutama pada industri-industri pertahanan sebagai tatanan segenap potensi industri nasional baik milik pemerintah/swasta, yang mampu secara sendiri atau kelompok, untuk sebagian atau seluruhnya menghasilkan alat peralatan Hankam serta jasa pemeliharaan guna kebutuhan pertahanan keamanan negara.
Negara-negara industri persenjataan seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, Cina dan sebagainya, telah berupaya selalu memperbaharui jenis, bentuk dan kemampuannya untuk kepentingan pertahanan negara. Tidak sedikit negara-negara lain seperti Iran, Israel, India, Pakistan, Korea Utara dan sebagainya juga telah berupaya untuk membuat persenjataan-persenjataan yang semakin disempurnakan, bahkan belakangan muncul isu-isu senjata nuklir yang masih menjadi polemik.
Bidang-bidang industri pertahanan dan keamanan khususnya negara Indonesia, telah berupaya melakukan kerja sama dengan negara-negara lain baik untuk kepentingan TNI Darat, Laut, Udara maupun Kepolisian Negara sebagai berikut :
1)       Sistem senjata meliputi platform (udara, laut dan darat), senjata dan bahan peledak dan propellant.
2)       Sistem Komando, Kendali, Komunikasi dan Informasi (K3I).
3)       Untuk Platform Udara, dalam melakukan pengalihan teknologi atas dasar lisensi, PT. IPTN telah memproduksi platform pesawat bersayap tetap NC212 di bawah lisensi dariConstructiones Aeronauticas SA (CASA), Spanyol; platform Helikopter tipe NBO-105 di bawah lisensi Meserschmitt-Bolkow-Blohm (MBB), Jerman Barat; Helikopter Puma NSA-330 dan Super Puma NAS-330 di bawah lisensi Aerospatiale, Perancis; helikopter NBell-412 lisensi dari Bell Textorn Inc, USA; dan Helikopter NBK 117 lisensi dari MBB-Kawasaki.
4)       Bentuk kerjasama lain dalam bidang Hankam adalah offset dengan General Dynamics USA sehubungan dengan pengadaan pesawat jet tempur F16. Demikian juga program offset dengan British Aerospace Co dalam pengadaan rapier serta kerjasama dengan Boeing dan Fokker dalam menyediakan bagian pesawat untuk produksi Boeing dan Fokker yang dikaitkan dengan pembelian pesawat-pesawat oleh Garuda dan Merpati.
  1. f. Globalisasi di Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi dewasa ini, telah mengalami perkembangan sedemikian pesat. Kemajuan di bidang inilah yang paling cepatmemunculkan terbentuknya era global yang antar negara seakan-akan tidak ada lagi batas-batas teritorial. Globalisasi menunjukkan perubahan besar dalam masyarakat dunia. Apa yang ditunjukkan bukan sesuatu yang mengada-ada. Bukan sekadar soal kita menambahkan perlengkapan modern, seperti video, fashion, televisi, parabola, komputer dalam cara hidup. Kita hidup di dalam dunia yang sedang mengalami transformasi yang luar biasa sehingga pengaruhnya hampir melanda setiap aspek dari kehidupan. Kita didorong masuk ke dalam tatanan global yang tidak sepenuhnya dipahami oleh siapa pun, namun dampaknya bisa kita rasakan.
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi menjadi sebuah fenomena yang selalu menarik untuk diamati. Teknologi komunikasi dan informasi merupakan perangkat teknologi yang membantu manusia dalam berhubungan atau berinteraksi dengan manusia lain. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menjadikan manusia dalam berhubungan dengan pihak lain seakan tidak lagi dibatasi oleh waktu dan tempat. Kapan-pun dan di mana-pun manusia dengan perangkat teknologi tersebut bisa menjalin hubungan, mendapatkan informasi dan menyebarkan informasi kepada orang lain. Teknologi komunikasi informasi telah memberikan kemudahan dalam pergaulan hidup manusia. Beberapa perangkat teknologi komunikasi informasi yang ada sekarang, misalnya :
  1. Media cetak, seperti koran, tabloid dan majalah
  2. Media audio, seperti radio, tape, compact disk
  3. Media audio visual, seperti televisi, TV kabel, internet,
  4. Komputer, perangkat infra merah, telepon, handphone, mobile phone, LCD, kamera, laptop.
Di negara-negara maju, orang telah akrab dengan penggunaan berbagai perangkat teknologi komunikasi dan informasi tersebut. Kemudahan yang didapatkan dari penggunaan teknologi komunikasi dan informasi sejalan dengan nilai-nilai yang berkembang di negara-negara maju, seperti efisiensi, efektifitas dan rasionalitas. Contohnya adalah penggunaan komputer multimedia yang telah terhubung dengan jaringan internet. Dengan hanya berada di depan komputer orang bisa melakukan berbagai aktvitas, seperti melakukan pembicaraan dengan orang lain, mengirim surat, melihat televisi, membaca berbagai berita, mencari informasi, memberikan informasi, serta melakukan transaksi (pembelian, pembayaran dan penjualan). Apa yang dahulu tidak terbayang bisa dilakukan, sekarang ini dengan kemajuan teknologi komunikasi informasi orang dapat melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar